Enam pasang calon gubernur dan wakilnya berlomba-lomba menjelaskan visi dan misi mereka untuk menghapuskan kemacetan Jakarta. Perhatikan baik-baik sebelum memutuskan mendukung salah satunya. Mana yang paling Anda percaya akan menepati janji setelah terpilih kelak?
1. Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli
- pembangunan infrastruktur dengan melebarkan jalan, membangun jembatan layang dan terowongan. memperbanyak jaringan jalan tol dan non tol
- pengaturan transportasi menggunakan Electronic Road Pricing, pembatasan parkir, pengaturan penggunaan jalan. Membangun kawasan campuran pemukiman dan komersial dengan akses mudah menuju angkutan umum massal.
- pengembangan angkutan massal dengan busway, APTB, monorel, mass rapid transit (subway, kereta api dan waterway)
- kerjasama dengan kota penyangga seperti Depok, Tangerang, Bekasi, Bogor.
- membatasi kendaraan pribadi dengan meningkatkan pajak progresif
- membenahi dan maksimalkan angkutan umum: dengan peremajaan dan memperbaiki trayek angkutan umum, mengoperasikan angkutan air di Banjir Kanal Timur dan Barat, kereta api
- menghubungkan seluruh transportasi umum agar terintegrasi
- membangun transportasi massal seperti busway, subway, MRT, transportasi air
- meneruskan program angkutan umum yang belum terlaksana karena terlalu lama untuk membuat cetak biru lagi
- membangun moda angkutan massal seperti Tranjakarta, MRT, subway, dan trem. Diatur secara terintegrasi dan akan di bawah satu atap
- penambahan 1000 armada busway, peremajaan angkutan umum lain seperti metromini dan kopaja
- memperpendek jarak rumah dan kantor dengan membangun hunian
- menentang pembangunan jalan tol tambahan
- mengoperasikan kembali KRL bisnis dengan bekerjasama dengan pemerintah daerah tetangga.
- menyediakan fasilitas umum yang aman dan nyaman, seperti lahan parkir di titik terluar, lalu mobil masuk ke kota dengan transportasi massal.
- penanganan kemacetan di pasar
- Smart City, sistem teknologi informasi yang memungkinkan untuk mengatur lalu lintas agar tidak macet.
- kritik terhadap jalan layang non tol yang hanya mementingkan orang-orang yang punya mobil dan tak menyelesaikan kemacetan.
- menambah 1000 bus untuk Transjakarta, dan menambah kuota penumpang yang bisa diangkut jaringan kereta api.
- melanjutkan monorail tanpa APBD
- kepemilikan angkutan dari informal menjadi formal
- penyediaan dan pelayanan trasportasi umum yang baik
- kendaraan umum saling mendukung. Kereta listrik di lingkar luar, dan bus di lingkar dalam
- pembatasan mobil pribadi
- Jakarta bebas macet dalam 3 tahun dengan biaya Rp 7 triliun
- optimalisasi dan peningkatan kualitas angkutan umum agar masyarakat beralih
- meneruskan upaya yang telah berjalan, seperti pembuatan Mass Rapid Transit
- pembatasan kendaraan pribadi
- penataan ruang dan koordinasi dengan daerah sekitar
0 komentar:
Posting Komentar